A. Pendahuluan
A.1. Latar Belakang
Meningkatnya penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam linkungan bisnis telah menyebabkan
pertumbuhan aplikasi bisnis (perangkat lunak) yang pesat di seluruh linkungan
perusahaan dan industri. Sebagai contoh, mari kita lihat aplikasi Rekam Medik
di lembaga-lembaga pelayanan kesehatan seperti klinik dan rumah sakit. Di
beberapa lembaga tersebut yang sudah memanfaatkan TIK pasti memiliki aplikasi
yang digunakan untuk mengelola data, misalkan data pasien. Tentu saja ada
kemungkinan setiap lembaga tersebut menggunakan aplikasi yang berbeda dan dari
vendor yang berbeda meskipun data yang dikelola sama, yaitu data pasien.
A.2. Masalah
1. Saat ini perusahaan
menghadapi masalah yang lebih menantang yang diakibatkan oleh globalisasi
bisnis.
2. Globalisasi bisnis ini
telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan komunikasi intra-organisasi,
koordinasi, kerja sama, dan kolaborasi antar perusahaan untuk bertukar
data.
3. Contoh: Data Rekamedik
4. Karena begitu banyaknya
variasi aplikasi yang digunakan, diperlukan suatu sistem yang bisa
menyelesaikan masalah heterogenitas ini dalam komunikasi antar organisasi
dengan menghubungkan dan mengintegrasikan aplikasi yang berbeda untuk bertukar
data.
Era
globalisasi ekonomi yang disertai oleh perkembangan teknologi informasi pada
saat ini, terasa sekali terutama pada lingkungan bisnis. Seluruh perusahaan
dihadapkan pada lingkungan bisnis global dengan persaingan yang sangat
kompetitif.
Globalisasi ekonomi tidak hanya meningkatkan pertambahan pesaing
di pasar, tetapi juga menambah bervariasinya persaingan yang ada di pasar.
Perkembangan teknologi informasi seperti jaringan internet, dan
teknologi digital lainnya membuka celah pemasaran/distribusi produk yang tidak
terbatas pada ruang, tempat, dam waktu. Jaringan dan teknologi digital lainnya
ini, juga memungkinkan pertukaran informasi baik mengenai produk, produsen,
maupun costumer secara global dan menyeluruh. Hal tersebut dapat diakses oleh
pelaku ekonomi dengan mudah sehingga transaksi bisnis tidak lagi terpaku
melalui kertas tapi bisa dilaksanakan melalui jalan raya elektronik dengan
menggunakan fasilitas-fasilitas yang disediakannya seperti shared database,
electronic fund transfer, electronic data incharge, electronic commerce, dsb.
Oleh karena itu, mobilitas ekonomi pun semakin cepat dan kompetitif.
Pada masa sekarang ini, transfer data banyak memakai
teknologi informasi dan komunikasi, misalnya saja.
Globalisasi bisnis ini telah menyebabkan meningkatnya kebutuhan
akan komunikasi intra-organisasi, koordinasi, kerja sama, dan kolaborasi antar
per usahaan untuk bertukar data. Contoh: Data Rekamedik.
Riwayat klinis yang berkesinambungan sangat
dibutuhkan dalam ketepatan pelayanan kesehatan pasien dalam rekam medis
elektronik.Tantangan utama mewujudkannya adalah banyaknya variasi software,
format, dan kamus data yang digunakan pada setiap fasyankes. Maka untuk
mengatasi tantangan banyaknya variasi software , format, dan kamus data yang di
gunakan pada setiap fasyankes tersebut bisa menggunakan Teknologi Software
Interoperability yang munmegkinkan dua atau lebih perangkat lunak bisa
saling berkomunikasi untuk saling bertukar dan memproses data meskipun di
kembangkan oleh vendor yang berbeda, menggunakan bahasa pemrograman yang
berbeda dalam pembuatan dan dijalankan di platform yang berbeda.
B. Software
Interoperability
B.1. Pengertian
Interoperability adalah kemampuan dua atau lebih sistem,
aplikasi atau komponen sistem untuk bertukar data dan memproses data.
Dibawah ini adalah beberapa contoh penerapan
interoperbility:
1. Client Server
Web browser sebagai client bisa membuka halaman web yang
disediakan oleh server dengan menggunakan domain name server or IP.
2. Software service
Didesain untuk kebutuhan pertukaran data atau memperluas
fungsionalitas dari masing-masing aplikasi atau sistem, contoh aplikasi fintech
bisa bertukar data customer dengan aplikasi transportasi online.
3. Device
Mouse dan keywboard bisa digunakan untuk mengontrol PC.
4. Infrastruktur
Dua atau lebih network router bisa digunakan untuk
meningkatkan kecepatan internet.
Software interoperability memungkinkan dua atau lebih
perangkat lunak bisa saling berkomunikasi untuk saling bertukar dan memproses
data meskipun di kembangkan oleh vendor yang berbeda, menggunakan bahasa
pemrograman yang berbeda dalam pembuatant dan dijalankan di platform yang
berbeda.
Sebagai contoh adalah aplikasi social media yang bisa digunakan di
perangkat smartphone berbasis android, IOS, atau pun lewat web browser.
B.2. Kelebihan
Saat ini banyak perusahaan-perusahaan
yang memanfaatkan software interoperability dalam pertukaran dan pemrosesan
data dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini dilakukan karena software
interoperability ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
1. Memfasilitasi berbagi pengetahuan
lintas disiplin ilmu dan lintas organisasi.
2. Meningkatkan proses alur kerja
organisasi.
3. Menghilangkan redudansi dan duplikat data
generator.
4. Menghindari penulisan code yang sama
untuk men-generate data.
5. Menjamin kemudahan pengembangan
aplikasi yang berkelanjutan.
B.3. Kekurangan
1.
Belum tersedianya kamus data (data dictionary) yang jelas.
2.
Adanya perbedaan persepsi mengenai interoperabilitas.
3.
Tidak memiliki dokumentasi sistem.
4.
Belum dikenalnya interoperabilitas sistem informasi.
5. Belum merasa perlu adanya
interoperabilitas sistem informasi4
B.4. Interoperability Level
Dibawah ini adalah abstraksi dari tingkatan
interoperability [4]:
1. Physical Interoperability
Penggunaan floppy disk, compact disk and flash drive adalah
beberapa contoh yang memanfaatkan physical interoperability
2. Data-level Interoperability
Data level memungkinkan adanya pertukaran data antar
software yang tidak terikat dengan bahasa pemrograman dan platform yang
digunakan. Saat ini banyak software yang menyediakan API untuk
mengimplementasikan interoperability pada lingkungan jaringan komputer.
3. Specification-level
Interoperability
Specification level menghandle perbedaan knowledge
representation dengan abstraksi data type. Sebagai contoh tabel yang terdiri
dari kolom dan baris dapat diwakili dengan menggunakan array atau list dalam
bahasa pemrograman.
4. Semantic Interoperability
Semantic interoperability adalah adalah kemampuan sistem
komputer untuk bertukar data dengan makna yang jelas. Ini merupakan salah satu
syarat bagi sistem untuk meng-enable machine computable logic, penarikan
kesimpulan dan penemuan pengetahuan antar sistem informasi.
B.5. Arsitektur
1.Network Protocols
2.Client-Server systems
3.Application Design
4.Software Components
5.Code reuse
6.Legacy software
7.Middleware
8.Ontologies
9.Network-application Interoperability
b.5.1. Arsitektur Client- Server
1. Ketika jaringan
komputer pertama kali ditemukan dan diimplementasikan, komputer masih digunakan
sebagai sebuah workstation, sementara jaringan komputer hanya digunakan sebagai
media komunikasi bagi workstation supaya dapat mengakses resource dari jarak
jauh, sedangkan semua fungsi komputasi dilakukan di workstation itu sendiri
melalui sebuah aplikasi.
2. Penemuan dan penerapan
arsitektur Client-Server telah memindahkan fungsi komputasi dari aplikasi ke
jaringan.
3. Metodologi server
clustering mengubah model komputasi menjadi model jaringan.
Perkembangan dalam arsitektur client-server ini memiliki
dua dampak yang signifikan untuk software interoperability.
1. Pertama, execution model dari
fungsi komputasi bisa di partisi atau disebar untuk performa yang lebih baik
berdasarkan hardware yang digunakan.
2. Kedua, software modul dapat
difokuskan untuk bisa berjalan di salah satu platform server atau Operating
System tertentu tanpa mengalami masalah runtime karena
harus berintegrasi dengan beberapa platform.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar